Mesuji -Keadaan yang sangat memperhatinkan bagi pemilik kafe di ketahui dari pesan WhatsApp voice note di duga mengintimidasi wartawan karena tidak terima kafe milik dirinya di beritakan pada sebelumnya.
HR 32 tahun warga Mesuji menyikapi hal ini tentunya sangat geram seoalah olah pemilik kafe itu merasa kebal hukum karena dirinya merasa di bakingin oleh oknum oknum polisi seuai Voice note yang di kirimkan kepada wartawan AR.
HR juga meminta kepada pihak Polres Mesuji harus cepat bertindak tegas adanya marak kafe remang remang yang terindikasi adanya bisnis terselubung prostitusi agar tidak merusak generasi mudadi daerah mesuji yang masih awam pergaulan bebas.
Terlihat menjamur banyak berdiri bangunan semi permanen di Jalintim Km 160- Km186 yang diduga menjadi tempat bisnis prostitusi terselubung.
Pantauan di lapangan, tempat tersebut nampak seperti hotel, Kafe, rumah biasa di depannya juga ada sebuah warung yang melekat dengan rumah itu. Tidak ada yang salah jika dilihat dari depan, tapi jika dilihat kedalam disuguhkan bilik-bilik kamar yang menjadi pemuas sahwat lelaki hidung belang.
Tempat tersebut bisa dikatakan lokasi terselubung kegiatan yang berbau prostitusi. Tidak satupun Institusi pemerintah, maupun petugas membatasi maraknya prostitusi di Mesuji ini,” ungkap warga sekitar yang enggan disebutkan identitasnya, tidak hanya itu juga pergaulan bebas dan minuman beralkohol jadi tempat sarang bagi penikmat yang doyan di hiburan malam di salah satu cafe.
Na’as Baru di beritakan beberapa jam oleh beberapa media online dengan keberadaan warung remang-remang yang ada di jalintim dan kawasan regester 45 Kabupaten Mesuji Provinsi Lampung, salah satu pemilik cafe mengancam dan mengintimidasi salah satu wartawan media online.
Sebut saja (I/W) melalui rekam suara WhatsApp yang pada intinya, “Salah saya apa mas sama sampean kok sampean bisa memberitakan warung milik saya (Cafe), sedang salah satu Oknum Polisi aja tidak seperti itu, kemaren aja Oknum polisi polres Mesuji ketempat saya aja tidak mencemarkan di sosmed, apakah sampean menyepelekan saya dan semua bukti berita sampean sudah saya screenshot 1X24 JAM sampean saya tunggu kalau tidak saya akan laporkan sampean,” Jelas rakam suara WhatsApp tersebut
“Inti dari bahasa rekam suara WhatsApp tersebut bisa di simpulkan bahwa mereka tidak terima dengan pemberitaan yang menurutnya kurang berimbang dan kurang pas. (Team)