Tribun JS Palembang – Dikonfirmasi terkait lampu yang mati diarea perbaikan JTTS ruas Terbanggi besar Fakhrudin Hariyanto selaku Pimpro HKKA melalui chat WhatsApp mengarahkan untuk konfirmasi langsung pada HKI yang secara proses maupun metode bertindak selaku Pelaksana dilapangan .
Lebih jauh dikatakannya, terkait kondisi jalan terpeka saat ini memang masih dalam proses pemeliharaan sehingga memang masih ada beberapa titik lokasi yang masih mengalami kerusakan dan dalam proses perbaikan.
HKI sendiri telah membentuk tim satgas sapu lubang, lanjut Fakhrudin yang tugasnya menutup kerusakan yang terjadi dalam kurun waktu 2 x 24 jam sesuai standart pelayanan yang di ijinkan oleh Bina Marga.
” Target kami masa pemeliharaan ini akan selesai sd 15 desember dan diharapkan saat nataru thn 2022 jalan sdh bisa berfungsi optimal dan zero pothole (nol lubang)” Pungkas dia. Minggu(19/10/022)
Manager QHSSE, selaku Pelaksana teknis lapangan terkait lampu penerangan lokasi perbaikan jalan JTTS ruas Terbanggi menjelaskan sudah sesuai Standar Operasional Prosedur seperti halnya perihal pemasangan selang dan lampu rotary sebagai penanda, dan lampu tower light untuk area pekerjaan dan patrolipun dilakukan secara rutin guna mengantisipasi lampu yang mati.
Dalam pemberitaan sebelumnya diinformasikan
Para Pengemudi mengeluhkan jalan rusak berlubang dan bergelombang pada ruas JTTS Terbanggi Besar-Pematang Panggang-Kayuagung. Jalan rusak dan bergelombang tersebut dikhawatirkan dapat menyebabkan kecelakaan yang mengancam keselamatan jiwa para pengemudi. Mereka menyesalkan pihak Hutama Karya Infrastruktur ( HKI) yang tidak melengkapi infrastruktur penerangan jalan di titik perbaikkan jalan Tol, sebagaimana yang kedapatan di ruas JTTS Terbanggi besar-Pematang Panggang- Kayu Agung.
Dari pantauan media dilapangan kerusakan jalan parah dan jalan bergelombang dimulai dari ruas Terbanggi Besar menuju Kayu Agung mulai KM 250 sampai KM 328. Pada ruas tersebut kerap ditemui jalan rusak berlubang dan bergelombang, diduga kuat sepanjang jalan rusak yang sedang dalam tahap perbaikan tersebut dibeberapa titik kedapatan penerangan jalan,yang tidak menyala sehingga para pengendara harus memperlambat laju kendaraannya.
Keluhan beberapa pengemudi kendaraan yang berhasil dicover media Tribun. JS menyampaikan keluhan dan kekecewaan mutu JTTS Terpeka yang dirasa tidak mmemberikan rasa nyaman dan aman dalam berkendara sebagaimana jalan tol di pulau Jawa.
Jalan bergelombang, tidak adanya CCTV dari Ruas Simpang Pematang hingga Kayu Agung,aktifitas kendaraan proyek yang membahayakan setiap kendaraan yang melintas, matinya lampu dibeberapa ruas jalan yang dalam proses perbaikan pada akhirnya menciptakan Jalan tol yang tidak bebas hambatan. Seperti kalimat Manager QHSSE, Nasa perihal kualitas JTTS yang pembangunannya dilaksanakan oleh Waskita Karya.
(sulistya)