Pringsewu, HI – Camat Pardasuka Anton Dwi Wahyono panggil Honorer NN dan PNS FR staf Kecamatan yang di grebek di kamar hotel diduga selingkuh.
Hal ini di katakan Anton kepada media ini Kamis, 14/3/2024 via WhatsApp.
Sebagai pimpinan tertinggi di Kecamatan dan pembinaan kedua staf FR dan NN sudah di panggil melalui surat resmi untuk memberikan penjelasan terkait dugaan selingkuh ataupun diduga mesum.
“Ya? Kedua staf tersebut sudah kita panggil pertama melalui surat resmi kantor, dan ternyata yang hadir bukan yang bersangkutan melainkan dari pihak keluarga nya”, kata Anton.
Dijelaskan Anton, Sesuai administrasi kita akan melakukan panggilan ke 2(Dua) sampai panggilan ke 3 (Tiga)kali nya, kalau memang tidak hadir dan menghadap juga akan segera saya teruskan ke pimpinan (Bupati), jelasnya.
Pada pemberitaan sebelumnya dengan judul
Diduga Mesum, PNS dan Honorer Staf Kecamatan Pardasuka Digrebek di Penginapan Grand Wisata
Pringsewu, HI- PNS dan honorer Staf di Kecamatan Pardasuka, Kabupaten Pringsewu di Grebek di penginapan Grand Wisata , Selasa, 5/3/2024.
Pasangan tersebut di grebek oleh anggota Satpol PP dan juga atas laporan dari suami inisial NN.
Aris Daryanto Octaria SE Fungsional PP membenarkan bahwa ada penggerebekan dua sejoli yang bukan suami istri di penginapan Grand Wisata, di Pekon Rejosari, Kecamatan Pringsewu.
Pasangan tersebut di grebek sekitar pukul 14.00 Wib. Namun pada saat penggerebekan hanya NN yang di amankan, sementara pasa gan laki laki loncat dari tingkat atas dan kabur melarikan diri, jelas Aris Daryanto Octaria SE.
Sementara Camat Pardasuka Anton Dwi Wahyono saat di konfirmasi Via Telepon membenarkan bahwa kedua pasangan tersebut adalah staf di Kecamatan Pardasuka.
” Saya mendapat kabar bahwa ada penggerebekan Dua Staf Kecamatan Pardasuka, untuk sementara saya belum bertemu dengan kedua staf tersebut, dikarenakan saya masih DL di Bandar Lampung “, kata Anton.
Anton menjelaskan, bahwa, dia harus bertemu dulu dengan kedua staf yang di grebek di Penginapan Grand Wisata, Dia juga mau minta penjelasannya, dan apa yang sebenarnya terjadi, barulah Dia akan melakukan tindakan, Jelas Anton Dwi Wahyono. (R17@l)