TribunJawaSumatera (Internasional) -Sastrawan kontroversial penulis The Satanic Verses atau Ayat-ayat Setan, Salman Rushdie, dilaporkan diserang di atas panggung saat hendak memberikan kuliah di salah satu acara di New York, Amerika Serikat.
Rushdie menjadi penulis kontroversial setelah The Satanic Verses memicu kecaman terutama dari umat Muslim dunia. Karyanya itu bahkan telah dilarang beredar dan dipublikasikan di Iran sejak 1988.
Reporter Associated Press menyaksikan seorang pria menyerbu panggung acara dan mulai meninju atau menikam Rushdie saat dia diperkenalkan. Rushdie langsung terjatuh ke lantai usai diserang.
Tidak jelas bagaimana kondisi terkini Rushdie yang segera dibawa ke rumah sakit untuk mendapat pertolongan pertama usai insiden terjadi. Sementara itu, pelaku penyerangan telah ditahan.
Buku Rushdie “The Satanic Verses” telah dilarang di Iran sejak 1988, karena banyak Muslim menganggapnya sebagai penghujatan. Setahun kemudian, mendiang pemimpin Iran Ayatollah Ruhollah Khomeini mengeluarkan fatwa, atau dekrit, yang menyerukan kematian Rushdie.
The Satanic Verses adalah novel keempat karya Rushdie. Pertama kali diterbitkan pada September 1988, buku ini terinspirasi oleh kehidupan Nabi Muhammad tapi dengan plot cerita dan gambaran yang negatif, cenderung menghina.
Salman Rushdie, penulis kontroversial asal Iran, selamat dari sejumlah percobaan pembunuhan dirinya yang menjadi target sejak merilis The Satanic Verses.
Hadiah lebih dari US$3 juta juga telah ditawarkan bagi siapa saja yang dapat membunuh Rushdie.
Pemerintah Iran telah lama menjauhkan diri dari keputusan Khomeini itu, tetapi sentimen anti-Rushdie tetap ada. Pada 2012, sebuah yayasan keagamaan semi-resmi Iran memperbesar jumlah hadiah bagi pihak yang dapat membunuh Rushdie dari US$2,8 juta menjadi US$3,3 juta.(red)