Mesuji
Lampung,Tribunjawasumatra.com Dinas Lingkungan Hidup (DLH) provinsi Lampung di duga
terkesan main mata dengan pihak perusahaan PT. Gaaruda Bumi Perkasa (GBP) dan PT. Sinar Pematang Mulia terkait dugaan pencemaran limbah dan polusi udara yang mengakibatkan kerusakan lingkungan hidup di Desa mulia Agung kecamatan simpang pematang.
Sehubungan dengan hal tersebut, pemerintah provinsi Lampung, meminta agar pemerintah kabupaten Mesuji memfasilitasi/ mediasi kasus dugaan pencemaran debu dan asap, antara perusahan dengan warga serta memberikan sosialisasi / edukasi terkait pencemaran debu dan asap.
Sementara pihak dinas lingkungan hidup kabupaten Mesuji saat dikonfirmasi Purwanto sekretaris DLH hanya memberikan hasil labolatarium pulosi udara dan enggan memberikan keterangan terkait hasil uji lab pencemaran limbah tersebut.
“Ya hanya itu dokumen yang saya bisa berikan kesampean (awak media Tribujawasumatra.com),ini sebenarnya bukan tupoksi saya,saya hanya bagian administrasi, ini lucu kok kesannya lempar-lemparan.”,ungkap kesalnya saat dikonfimasi diruang kerjanya”,kamis 26/05/2022.
Saat awak media Tribunjawasumtra.com,menghubungi melalui via WhatsaApp meminta keterangan kembali, Bambang irawan kepala bidang pengawasan penatataan lingkungan hidup
Yang dikasihkan hasil lab polusi udara, saya minta juga hasil labolatarium limbah dan dan tumpaham ce PO pak kabid”,kata awak media TribunJawasumatra.com.
“Kami selaku bawahan tidak punya wewenang untuk menjawab hal itu, yang punya wewenang untuk menjawab melainkan pimpinan kami Jawab Bambang melalui via WhatsaApp,singkatnya.
Sementara Purwanto selaku sekretaris kembali tidak memberikan keterangan dengan alasan akan di beritahukan terlebih dahulu kepada pimpinan kami yakni pak Kadis, setelah pimpinan kami tau baru kita sampaikan hasilnya kepada media, ucap Sekretaris menirukan ucapan Bambang selaku kepala bidang pengawasan dan penataan lingkungan hidup.
Terpisah Kepala Desa Mulya Agung Soni Imawan mengatakan beberapa waktu yang lalu, pihak perusahan datang menyambangi rumah saya di Desa Mulya Agung Kecamatan Simpang Pematang, pihak perusahaan menjanjikan akan memberikan konfensasi ke pihak masyarakat yang tercemari limbah, akan tetapi hingga saat ini belum ada kejelasan, konfensasi apa yang akan diberikan,kata soni.
“Sebelumnya Timkrimsus Kepolisian Polda Lampung cek lokasi Sungai kamp Deras di Desa Mulya Agung & Desa Agung Batin Kecamatan Simpang Pematang Kabupaten Mesuji kunjungi Kebun Warga dicemari Limbah minyak kelapa sawit.
Selama ini warga sangat menderita terkena imbas dari PT. Garuda Bumi Perkasa, bahkan baru baru kemarin ketumpahan minyak kelapa sawit
Limbah minyak kelapa sawit itu melanda kebun warga diketahui warga (10/5/2022) pagi mencemari sungai.
Berkaitan kejadian tersebut menghambat pertumbuhan kebun warga sekitar pabrik, karena limbah tersebut membuat air sungai tak lagi bisa dimanfaatkan untuk berbagai keperluan seperti mandi dan menyiram perkebunan setelah
Jepri Ketua Pimpinan Anak Cabang (PAC) Posko Perjuangan Rakyat Saat saya di lokasi bersama tim memang kondisi sungai sangat memperingatkan, Banyak warga mengandalkan mengambil air untuk melakukan aktivitas perkebunan sekarang tidak bisa lagi.
“Sutro warga setempat membenarkan banyak sungai yang sangat di butuhkan masyarakat perkebunan sekitar Perusahaan” kata sutro apalagi sekarang ada karena yang sudah mati karena limbah tuturnya salah satu warga di lokasi ketika itu.
Dia menambahkan Ikan di Sungaipun ikut mati tercemar limbah minyak kelapa sawit.
Lanjut kami Sebagian warga selalu cari ikan disungai untuk kebutuhan juga mengaku rugi karena ikan mulai mati. yang menambah masalah lagi 21 ha tanah masyarakat di aliri limbah minyak kelapa sawit namun tidak ada etikat baik bagi penjabat ataupun pihak PT. Garuda di Kabupaten Mesuji.
Tempat terpisah Gede membenarkan tumpah limbah minya kelapa sawit di sungai tersebut”[Tangkinya mledak… pecah di valve nya Nggk penuh mas katanya via Whatsapp)
Melalui Whatsapp konfirmasi dengan menteri Siti Nurbaya belum direspon baru contreng satu mungkin beliau sedang sibuk sementara berita ini kami sajikan dulu ke publik.
Melalui via Whatsapp, konfirmasi ke pak Presiden Ir. H. Joko Widodo Whatsapp contreng dua belum dibaca, menunggu respon Presiden berita ini dinaikkan
(***)
Post Views: 242